100 Days of Grace & Gratitude: A Devotional Journal

100 Days of Grace & Gratitude: A Devotional Journal

B. Indonesia isi cerita asal-usul nama Pancoran​

isi cerita asal-usul nama Pancoran​
  • Alkisah ada seorang Raja yang memiliki 3 putra, yakni sang kakak bernama Pangeran Jaya dan dua orang adiknya bernama Pangeran Suta dan Pangeran Gerindra. Raja akan mewariskan tahta kepada salah satu dari ketiganya namun harus melalui ujian. Mereka kemudian meninggalkan istana dan melakukan perjalanan. Suatu hari ketiganya menjumpai ada pancoran di telaga yang bening. Tanpa pikir panjang Pangeran Suta dan Gerindra meminum air pancoran tersebut dan menceburkan dirinya. Namun ternyata air itu beracun dan keduanya pun mati. Pangeran Jaya sedih dan hendak meminum air itu agar mati bersama. Kemudian tiba-tiba muncul seorang kakek yang ternyata pemilik pancuran. Ia kemudian ia menantang Pangeran Jaya, apakah bersedia mati menggantikan adiknya. Pangeran Jaya mengiyakan lalu ketiganya ternyata hidup karena yang mereka lalui adalah ujian. Setelah itu ketiganya masih mendapat ujian mengangkat tongkat dan hanya Pangeran Jaya yang berhasil. Kedua pangeran pun menyadari kakaknya yang unggul dan layak jadi raja.

Jawaban:

ASAL USUL NAMA PANCORAN

Alkisah hiduplah seorang raja di daerah Jakarta Selatan. Konon istri sah raja dikaruniai tiga orang pangeran yang gagah berani bak kuda sembrani, yaitu Pangeran Jaya, Suta, dan Gerinda.

Suatu hari kerajaan berencana memilih penerus takhta. “Tinggalkan istana besok! Akan ada ujian yang kalian hadapi di sana!" sabda Raja kepada putra-putranya.

Mereka memulai perjalanan. Di kala kehausan mereka menemukan telaga pancuran. Kedua adik Pangeran Jaya langsung meminum air pancuran itu meski sudah ia larang.

Seketika keduanya tewas terkapar. Pangeran Jaya sangat terkejut. Tiba-tiba muncul seorang kakek yang berkata, “Adik-adikmu meminum air pancuran tanpa izin. Jika adikmu bisa kuhidupkan kembali, apakah kau mau mati menggantikan mereka?"

"Baiklah," jawabnya.

Seketika Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda hidup kembali. Namun, Pangeran Jaya mendapati dirinya tetap hidup. "Aku bangga dengan pengorbananmu, Jaya," kata si Kakek. Lalu, ia menaruh sebilah tongkat sembari berkata, “Yang bisa mengangkat tongkat ini, dialah ahli waris takhta kerajaan."

Kakek misterius yang menaruh tongkat itu pun menghilang.

Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda mencoba mengangkat tongkat itu, tetapi tidak bisa. Akan tetapi, Pangeran Jaya dapat mengangkat tongkat itu.

Kedua adiknya pun sadar bahwa ialah yang paling pantas menggantikan ayah mereka. Pangeran Jaya akhirnya mewarisi takhta. Sejak kejadian di pancuran tersebut lokasi pancuran itu kemudian dinamakan Pancoran.

[answer.2.content]